Pada zaman dahulu, ilmuwan Yunani kuno mengira bahwa Matahari, Bulan dan Planet-planet lain bergerak mengelilingi atau mengorbit Bumi. Jadi, Bumi dianggap sebagai pusat Tata Surya, bahkan saat itu, para pemimpin Gereja juga percaya bahwa Bumi merupakan pusat Tata Surya dan mengajarkan hal demikian.
Ptolomeus, seorang ilmuwan Yunani yang hidup pada abad kedua Masehi, mengandalkan hasil kerja para Astronom Yunani terdahulu dalam penulisan bukunya. Tulisannya inilah yang kemudian memunculkan gagasan tentang alam semesta dengan Bumi sebagai pusatnya. Planet-planet dan Matahari dipercaya mengelilinginya.
Sang Pencetus Teori Matahari sebagai pusat Tata Surya
Anggapan bahwa Bumi merupakan pusat Tata Surya berlangsung selama bertahun-tahun kemudian, hingga akhirnya muncul seorang Astronom dari Polandia yang bernama Nicolaus Copernicus, yang menyatakan teorinya bahwa Bumi dan Planet lainnya mengelilingi Matahari.
Nicolaus Copernicus mengatakan bahwa teorinya dapat menjelaskan mengenai kenapa beberapa Planet terlihat bergerak dengan cara yang aneh ketika mereka melintasi Bumi, tidak dalam bentuk lingkaran nyata sebagaimana gerakan Bulan yang mengorbit Bumi.
Saat itu, ilmu pengetahuan dan agama sama-sama percaya pada gagasan bahwa Bumi adalah pusat Tata Surya atau pusat alam semesta, sehingga banyak orang yang tidak memedulikan teori Nicolaus Copernicus.
Setelah bertahun-tahun kemudian pasca meninggalnya Nicolaus Copernicus, teori bahwa Mataharilah yang menjadi pusat Tata Surya dan Bumi serta Planet-planet lainnya bergerak mengelilinginya terbukti benar.
Astronom yang mendukung Teori Nicolaus Copernicus
Meski banyak orang yang menganggap bahwa teori yang dikemukakan Nicolaus Copernicus sebagai hal aneh dan bahkan berlawanan dengan apa yang diajarkan oleh para Pendeta di Gereja, namun sebagian Astronom ada juga yang mulai memahami dan menerima teorinya.
Salah satu Astornom bernama Johannes Kepler mengungkapkan penemuannya bahwa Planet-planet mengorbit Matahari dalam bentuk elips. Penemuan ini kemudian berhasil menyakinkan banyak orang bahwa teori yang dinyatakan oleh Nicolaus Copernicus semasa hidupnya adalah hal yang benar.
Adalah Galileo Galilei, seorang Astronom Italia yang dikenal sebagai penemu teleskop, walaupun dia bukanlah yang pertama, tapi dialah yang menemukan teleskop terbaik yang pernah dibuat saat itu. Dengan teleskopnya, Galileo Galilei mengadakan pengamatan-pengamatan yang bisa membuktikan bahwa Planet-planet bergerak mengelilingi Matahari.
Masyarakat saat itu masih belum mau menerima fakta bahwa Bumi bukanlah pusat Tata Surya seperti yang selama bertahun-tahun mereka percayai. Hal ini kemudian berujung pada dibawanya Galileo Galilei ke pengadilan oleh para pemimpin Gereja dan dipaksa untuk mengatakan bahwa Bumi adalah pusat dari alam semesta.
Pada akhirnya, Astronomi modern kemudian dengan kuat membuktikan bahwa teori Nicolaus Copernicus tak lagi dapat disangkal. Foto-foto atau pencitraan yang diambil oleh Astronaut dan pesawat-pesawat penjelajah luar angkasa membuat semua orang menyadari bahwa apa yang mereka yakini selama bertahun-tahun adalah hal yang keliru, sekaligus membenarkan teori Nicolaus Copernicus yang dianggap aneh sebelumnya.
Sahabat Cinta Sains juga bisa membaca artikel : Efek yang Terjadi Saat Bumi Berhenti Beputar
Demikian artikel tentang Orang Pertama yang Mencetuskan Teori Matahari Sebagai Pusat Tata Surya. Semoga bermanfaat.