Kelelawar adalah hewan yang sangat identik dengan kegelapan. Tak heran ia sering menjadi icon hal yang berbau horor atau mistis seperti kisah Vampire. Kelelawar juga menjadi hewan yang populer dengan munculnya sequel film Batman yang legendaris.
Selain mempunyai penglihatan yang baik, kelelawar lebih mengandalkan pada suaranya yang nyaring untuk menuntunnya terbang. Ia mengeluarkan bunyi yang dinamakan ultrasonik yang tidak dapat didengar manusia. Getaran bunyi ini mempunyai frekuensi antara 25.000 hingga 50.000 Hz. Apabila menabrak suatu objek atau benda, getaran suaranya memantul kembali, lalu ditangkap oleh telinga nya yang lebar yang berfungsi sebagai radar baginya. Proses ini hanya memakan waktu sepersepuluh detik, cukup bagi kelelawar untuk mengetahui apa yang ada di depannya, ke mana arahnya, dan berapa kecepatannya.
Lalu bagaimana cara kelelawar berkembang biak?
Kelelawar merupakan hewan mamalia atau hewan yang menyusui anaknya dan berkembang biak dengan cara melahirkan. Biasanya kelelawar melakukan kawin di pagi hari. Kelelawar jantan akan mengejar sang betina untuk melakukan senggama atau kopulasi. Aktivitas kopulasi hanya berlangsung antara 10 sampai 20 detik saja. Lewat proses kopulasi inilah sperma ditransfer dengan baik oleh jantan ke betinanya.
Pada umumnya, kelelawar betina hanya melahirkan seekor bayi. Masa kehamilan bervarasi antara 1,5 sampai 6 bulan, sesuai spesies masing-masing. Setelah lahir, sering kali si bayi kelelawar menempel di punggung induknya sampai ia mampu terbang sendiri.
Demikian artikel tentang kelelawar dan caranya berkembang biak. Semoga bermanfaat.