Burung Kasuari, Si Pemilik Cakar yang Berbahaya

Burung Kasuari merupakan salah satu burung yang tak mampu terbang. Sebagai gantinya, burung Kasuari memiliki kaki yang kuat dan panjang, serta cakar yang sangat tajam. Ia juga memiliki bulu hitam yang lebat dan leher berwarna biru, membuatnya tampak indah. Di kepalanya mencuat sebuah tanduk berwarna kecoklatan laksana mahkota. 


Meski tampak indah, burung Kasuari ternyata merupakan burung yang agresif. Ia bisa berubah menjadi sangat galak saat ia merasa terganggu. Burung Kasuari tak segan-segan untuk mengejar dan menendang manusia atau hewan yang mengganggunya. Kakinya yang kuat serta cakarnya yang sangat tajam tergolong berbahaya. Orang atau hewan yang terkena tendangan dan cakaran burung ini bisa menderita luka parah.


Terdapat 3 buah jari pada kedua kaki burung Kasuari. Masing-masing jarinya dilengkapi dengan cakar yang sangat tajam. Burung Kasuari menggunakan kaki dan cakarnya sebagai alat untuk bertahan dan menyerang. Saat ia merasa terancam, ia akan segera berlari untuk menghindar atau bahkan mengejar dengan kecepatan 30 hingga 40 kilometer per jam. 

Burung Kasuari adalah hewan identitas provinsi Papua Barat. Terdiri dari 3 species, yaitu Kasuari Gelambir Tunggal (Casuarius unappendiculatus), Kasuari Gelambir Ganda (Casuarius casuarius), dan Kasuari Kerdil (Casuarius bennetti).

Burung Kasuari berkembang biak dengan cara bertelur (Ovipar). Kasuari betina bisa bertelur hingga 8 butir. Burung Kasuari tidak membuat sarang untuk telur-telurnya. Tugas mengerami telur dilakukan oleh Kasuari jantan. Saat menetas, tubuh anak Kasuari berbulu coklat dan bergaris-garis coklat muda. Bulu-bulu tersebut nantinya akan berganti menjadi bulu-bulu hitam yang kaku dan panjang saat ia telah dewasa.

Sahabat Cinta Sains juga bisa membaca artikel : Cara Anoa Berkembang Biak atau Reproduksi

Demikian artikel tentang burung Kasuari, si pemilik cakar yang berbahaya. Semoga bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates: