Cara Tokek atau Tekek Berkembang Biak

Tokek atau Tekek merupakan sebutan untuk Cicak besar dari suku Gekkonidae. Suaranya yang khas membuat keberadaannya sangat mudah dikenali. Tokek tinggal di pohon-pohon dan bahkan di rumah-rumah penduduk, terutama di daerah pedesaan dan tepi hutan. Tokek banyak menjalankan aktivitas kehidupannya di sore dan malam hari, sementara siang hari ia gunakan untuk istirahat dan bersembunyi.

Ciri-ciri umum pada fisik Tokek

Panjang tubuh Tokek dapat mencapai 35 centimeter dimana 50% dari total panjang tubuhnya adalah ekor. Sisi punggung (Dorsal) Tokek mempunyai tekstur yang kasar berwarna kebiruan hingga kecoklatan. Terdapat bintil-bintil besar berwarna merah bata hingga jingga. Sementara sisi bawah (Ventral) berwarna abu-abu keputihan dan kekuningan.

Tokek memiliki mata yang bulat dan menonjol keluar. Telinga Tokek terlihat sebagai lubang-lubang kecil di kedua sisi kepala. Ekor Tokek berbentuk panjang membulat. Seperti Kadal dan Cicak, Tokek merupakan salah satu hewan yang memiliki kemampuan memutuskan ekornya (Autotomi) saat diserang oleh predator.


Sahabat Cinta Sains juga bisa membaca artikel : Inilah Alasan dan Sebab Kenapa Cicak Memutuskan Ekornya

Tokek mempunyai 2 pasang kaki. Jari-jari kaki depan dan belakang dilengkapi dengan bantalan penghisap yang disebut Scansor, yang terletak di sisi bawah jari. Scansor digunakan oleh Tokek untuk dapat melekat pada permukaan yang licin. Scansor inilah yang menyebabkan jari-jari tokek nampak melebar saat dilihat dari sisi atas.

Tubuh Tokek jantan lebih besar dari tubuh Tokek betina, selain itu warna tubuh Tokek jantan juga lebih terang atau lebih cerah dari warna tubuh Tokek betina. 

Cara Tokek berkembang biak

Tokek adalah hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur (Ovipar). Selama musim kawin yang berlangsung selama 4 hingga 5 bulan, Tokek jantan sering memegang tubuh Tokek betina dengan cara menggigitnya dengan mulut di area leher selama mereka kawin (Kopulasi). Setelah masa kawin selesai, Tokek betina akan memilih tempat yang nyaman dan aman untuk meletakkan telurnya.

Pada beberapa species tertentu, Tokek betina dapat bertelur meskipun ia tidak kawin dengan pejantan. Tokek menaruh telurnya yang biasanya berjumlah 2 buah dan saling melekat pada celah-celah pohon atau retakan batu. Tokek yang tinggal di rumah penduduk biasa menaruh telurnya di belakang Almari atau di bawah atap rumah. Telur Tokek akan menetas setelah kira-kira 2 bulan. Seekor Tokek diperkirakan dapat hidup hingga usia 10 tahun. 


Makanan utama Tokek adalah aneka serangga seperti Belalang dan Kecoa, Cicak, Tikus kecil dan Burung kecil. Gigitan Tokek sangat kuat. Otot-otot rahangnya seakan mengunci sehingga muncul pemeo yang menyatakan bahwa gigitan Tokek takkan terlepas sampai ada petir yang menyambar.

Sahabat Cinta Sains juga bisa membaca artikel : Cara Reproduksi atau Kembang Biak Trenggiling

Demikian artikel tentang cara Tokek atau Tekek berkembang biak. Semoga bermanfaat,

Subscribe to receive free email updates: