Mengapa di Indonesia hanya terdapat dua musim, musim hujan dan musim kemarau? Sedangkan dibelahan bumi bagian utara dan selatan terdapat empat musim, yaitu musim dingin, semi, gugur dan musim panas. Pada saat terjadi musim dingin, salju turun menyelimuti bumi. Musim semi terjadi ketika bunga-bunga mulai muncul bermekaran. Musim gugur terjadi pada saat daun-daun mengering berwarna coklat keemasan dan berguguran meninggalkan tangkainya. Musim panas terjadi, saat jangka waktu siang hari berlangsung sangat lama dan malam hari berlangsung hanya selama 4-5 jam saja dalam sehari.
Perbedaan musim terjadi karena poros rotasi Bumi mengalami kemiringan dalam perjalanannya saat mendekati dan menjauhi Matahari selama sepanjang tahun. Pada bulan Desember, saat poros dibelahan Bumi bagian utara mengalami kemiringan terjauh dari Matahari, maka pada saat yang sama belahan Bumi itu paling sedikit mendapatkan sinar Matahari, sehingga terjadilah apa yang kita kenal sebagai musim dingin.
Di sisi belahan bumi bagian selatan pada waktu yang bersamaan terjadi hal sebaliknya musim panas berlangsung karena kemiringan poros bumi berada pada posisi terdekat dengan matahari sehingga belahan bumi itu mendapatkan sinar matahari paling banyak.
Sementara itu pada bagian tengah poros Bumi, yaitu bagian yang dekat dengan garis ekuator poros tidak terlalu mengalami kemiringan, sehingga banyak sinar Matahari juga cenderung stabil sepanjang tahun. Pada bagian Bumi ini arah dan Kecepatan angin lah yang berperan mempengaruhi musim. Angin terjadi karena perbedaan tekanan udara. Indonesia terletak di garis ekuator (garis katulistiwa) sehingga Indonesia hanya mempunyai dua musim.
Wilayah yang terletak pada garis tengah bumi disebut wilayah ekuator. Ekuator adalah garis khayal yang mengelilingi bagian tengah bumi. Wilayah ini tidak memiliki banyak musim seperti di belahan Bumi utara dan selatan karena terus-menerus menerima sinar Matahari maka wilayah ini hanya mengalami 2 musim. Jika dalam beberapa bulan curah hujan banyak saat itulah terjadi musim hujan sebaliknya saat beberapa bulan lainnya curah hujan sedikit disebut musim kemarau.
Sahabat cinta sains baca juga
Perbedaan musim terjadi karena poros rotasi Bumi mengalami kemiringan dalam perjalanannya saat mendekati dan menjauhi Matahari selama sepanjang tahun. Pada bulan Desember, saat poros dibelahan Bumi bagian utara mengalami kemiringan terjauh dari Matahari, maka pada saat yang sama belahan Bumi itu paling sedikit mendapatkan sinar Matahari, sehingga terjadilah apa yang kita kenal sebagai musim dingin.
Di sisi belahan bumi bagian selatan pada waktu yang bersamaan terjadi hal sebaliknya musim panas berlangsung karena kemiringan poros bumi berada pada posisi terdekat dengan matahari sehingga belahan bumi itu mendapatkan sinar matahari paling banyak.
Sementara itu pada bagian tengah poros Bumi, yaitu bagian yang dekat dengan garis ekuator poros tidak terlalu mengalami kemiringan, sehingga banyak sinar Matahari juga cenderung stabil sepanjang tahun. Pada bagian Bumi ini arah dan Kecepatan angin lah yang berperan mempengaruhi musim. Angin terjadi karena perbedaan tekanan udara. Indonesia terletak di garis ekuator (garis katulistiwa) sehingga Indonesia hanya mempunyai dua musim.
Wilayah yang terletak pada garis tengah bumi disebut wilayah ekuator. Ekuator adalah garis khayal yang mengelilingi bagian tengah bumi. Wilayah ini tidak memiliki banyak musim seperti di belahan Bumi utara dan selatan karena terus-menerus menerima sinar Matahari maka wilayah ini hanya mengalami 2 musim. Jika dalam beberapa bulan curah hujan banyak saat itulah terjadi musim hujan sebaliknya saat beberapa bulan lainnya curah hujan sedikit disebut musim kemarau.
Sahabat cinta sains baca juga
- Proses pembuatan garam dan jenisnya
- Pengertian revolusi bumi beserta akibatnya
- Pengertian hujan angin dan penyebab terjadinya