Proses terbentuknya gunung | Cinta Sains

 Ada perubahan pada daerah permukaan bumi yang sebelumnya datar menjadi  naik dan sebagian lainnya turun

Gunung terbentuk ketika sebuah lapisan batuan yang datar saling mendorong ke arah satu sama lain sehingga gunung yang tinggi terbentuk.

Permukaan Bumi memiliki lempeng tektonik yang bergerak dan menubruk satu sama lain.

Saat lempeng tektonik saling bertubrukan, terjadilah gempa bumi yang perlahan mendorong permukaan tanah ke atas.

Inilah proses yang perlahan-lahan membentuk gunung, 

Namun, gerakan dan tubrukan ini berjalan sangat lambat dalam waktu yang sangat lama.


Dilansir dari situs NASA, di dalam bumi, terdapat lempeng yang terus bergerak. Kadang, lempeng ini saling mendekat hingga menubruk satu sama lain.

Tubrukan itu membuat sebagian kerak bumi tertarik ke dalam. Suhu dan tekanan yang tinggi di perut bumi membuat kerak itu meleleh.

Lelehan ini kemudian akan naik sebagai magma. Seiring waktu, tekanan tinggi di dalam bumi membuat magma keluar dari dalam bumi.

Magma akan naik ke hot spot. Hot spot adalah area bumi yang amat panas. Area ini membuat magma semakin panas dan encer.

Semakin encer magma, maka semakin ringan dan mudah naik dan keluar. Magma yang keluar dari bumi disebut lahar atau lava.

Lahar atau lava yang terkena udara ini lama-lama akan mendingin dan berubah menjadi batu.

Lapisan-lapisan batu inilah yang kemudian menjadi gunung api.

Cara lain adalah ketika lempeng-lempeng bumi bergerak saling menjauh. Celah di antara lempeng bumi ini akan diisi oleh magma yang naik dari perut bumi.

Ketika ini terjadi, gunung api bawah laut bisa terbentuk. Salah satu gunung api yang terbentuk dari laut adalah Gunung Krakatau di Selat Sunda.


Subscribe to receive free email updates: