Danau terjadi karena adanya endapan air yang terjebak karena di daerah tertutup, sehingga air laut tidak dapat masuk ke dalam danau. Danau sendiri berfungsi sebagai cadangan air bagi mahkluk hidup di sekitar nya.
Dilihat dari bagaimana cara danau terbentuk, danau di bedakan sebagai berikut;
Tidak semua danau sama. Ada yang terbentuk karena gempa, ada yang terbentuk karena pengikisan (erosi), dan ada yang dibangun oleh manusia.
Dilansir dari Dinamika Hidrosfer (2018), berikut tujuh jenis danau berdasarkan proses terbentuknya:
Danau tektonik
Danau tektonik adalah danau yang terbentuk karena adanya proses perubahan bentuk kulit bumi. Kulit bumi bisa terlipat, patah, dan bergerak.
Ketika gempa misalnya, kulit bumi bisa patah. Akibatnya, permukaan tanah ambles.
Cekungan tersebut terisi oleh air dan terbentuklah danau.
Beberapa danau tektonik di Indonesia yakni Danau Poso, Danau Tempe, Danau Tondano, Danau Singkarak, dan Danau Towuti.
Danau Vulkanik
Danau vulkanik atau danau kawah adalah danau yang terbentuk dari hasil aktivitas gunung berapi.
Ketika gunung api meletus, batuan yang menutup bagian kepundan (kawah) akan terlempar dan meninggalkan bekas lubang.
Pada saat hujan turun, lubang kawah akan terisi air kemudian membentuk danau.
Beberapa danau vulkanik di Indonesia yakni Danau Kerindi, Danau Kawah Bromo, Danau Gunung Lamongan, Danau Batur, dan Danau Kelimutu.
Danau tektovulkanik terbentuk karena gabungan proses tektonik dan vulkanik.
Ketika gunung api meletus, sebagian tanah dan batuan yang menutupi gunung longsor. Longsoran itu membentuk sebuah cekungan.
Danau tektovulkanik di Indonesia contohnya Danau Toba.
Danau Karst
Danau karst atau dolina adalah danau yang terbentuk dari proses erosi atau pelarutan batuan kapur oleh air hujan di wilayah batuan berkapur.
Pelarutan batuan tersbeut menghasilkan suatu bentukan cekungan. Cekungan ini terisi air hujan dan terbentuk danau yang disebut doline.
Danau karst yang ukurannya lebih besar dari doline disebut sebagai uvala. Danau karst yang memiliki ukuran lebih besar dari uvala bernama polje.
Salah satu danau karst di Indonesia ada di Gunung Kidul, Yogyakarta.
Danau Glasial
Danau glasial terbentuk akibat pengikiran dasar lembah oleh gletser. Ketika musim panas atau musim gugur, gletser yang mencair mengisi cekungan-cekungan yang dilewati sehingga membentuk danau.
Beberapa danau glasial yang terdapat di dunia adalah Great Lake, Finger Lake, dan Superior Lake.
Danau Tapal Kuda
Danau tapal kuda terbentuk dari material hasil erosi yang terendapkan saat kecepatan aliran sungai menurun.
Pengendapan ini menutup aliran sungai pada meander sehingga meander terpisah dari aliran sungai yang baru.
Meander sungai yang terpisah dan terisi air kemudian membentuk danau seperti tapal kuda.
Danau ini kerap juga disebut sebagai kali mati atau oxbow lake.
Di Indonesia, danau tapal kida ada di beberapa tepian sungai di Kalimantan.
Waduk atau bendungan
Waduk atau bendungan adalah danau yang terbentuk lewat pembendungan aliran sungai.
Selain bentukan manusia, waduk atau bendungan bisa terjadi karena proses alami seperti longsoran.
Contohnya Danau Pengilon di Dieng dan Telaga Sarangan di perbatasan Jawa Tengah dengan Jawa Timur.
Waduk dibentuk atas bermacam-macam fungsi. Bisa untuk menampung air, mencegah banjir, pembangkit listrik, budi daya ikan, pertanian, dan rekreasi.
Beberapa waduk buatan manusia yakni Waduk Jatiluhur, Waduk Saguling, Waduk Gajah Mungkur, dan Waduk Kedung Ombo.