Klasifikasi mahkluk hidup, Pengertian Kingdom plantae (tumbuhan), pengertian tumbuhan tak berpembuluh, tumbuhan berpembuluh | cinta sains

Pada kelompok makhluk hidup ini kita sudah sangat familiar dan sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Kelompok ini beranggotakan mahkluk hidup bersel banyak yang mampu berfotosintesis. Mahkluk hidup ini dapat berfotosintesis dikarenakan adanya klorofil di dalam kloropas. Klorofil inilah yang mampu memanfaatkan energi cahaya untuk membuat makanan.

Perbedaan lain antara tumbuhan dengan makhluk hidup bersel banyak lain adalah dalam hal struktur selnya. Sel-sel tumbuhan mempunyai dinding sel yang terbuat dari bahan selulosa (sejenis karbohidrat). Oleh karena itu tumbuhan biasanya bersifat kaku dan tidak mudah patah. Cobalah mematahkan rumput yang masih segar pastinya susah, bukan?.


Pada tumbuhan terutama pada lumut dan paku terdapat pergiliran generasi antara generasi penghasil spora sporofit dan generasi penghasil sel kelamin (gemetofit). Generasi Penghasil spora menghasilkan spora yang bisa tumbuh tumbuhan baru menjadi tumbuhan baru.

Kingdom plantae dapat dikelompokkan menjadi 2 yakni ; tumbuhan berpembuluh dan tumbuhan tidah berpembuluh. Berikut ini penjelasan tentang tumbuhan berpembuluh dan tumbuhan tidak berpembuluh.

A. Tumbuhan tidak berpembuluh
Tumbuhan tidak berpembuluh adalah tumbuhan yang belum memiliki sistem pengangkutan air dan zat makanan.
Tumbuhan tidak berpembuluh disebut juga tumbuhan talus (thalophyta) atau Atracheophyta. Salah satu tumbuhan yang termasuk pada jenis tumbuhan tidak berpembuluh adalah tumbuhan lumut. Tumbuhan lumut biasa hidup di darat dan di tempat yang lembab.

Tumbuhan lumut sendiri bedasarkan bentuknya, di kelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu:

1. Hepatophyta (lumut hati)
Lumut hati biasa tumbuh mendatar di atas permukaan tanah dan terdapat bagian yang melebar.
Lumut hati atau nama ilmiahnya Hepaticopsida adalah jenis lumut yang mempunyai anggota mencapai 6000 spesies. Dinamakan lumut hati karena memiliki banyak lekukan dan sekilas mirip bentuk hati.

Ciri-ciri umum lumut hati:
  • Sebagian besar lumut hati tidak mempunyai daun, meski sebagian lainnya ada juga yang memiliki daun. Bentuk tubuhnya menyerupai lembaran, berlobus, dan pipih.
  • Sebagian besar lumut hati banyak ditemukan hidup di tanah lembab, terutama di wilayah hutan hujan tropis dengan curah hujan tinggi. Beberapa di antaranya juga ditemukan tumbuh di permukaan air seperti danau dan sungai.
  • Dalam bertahan hidup, lumut hati tumbuh dengan mendatar dan melekat pada bebatuan atau tumbuhan lain dengan bantuan rizoid.
  • Memiliki alat reproduksi yang bentuknya mirip payung.

Adapun beberapa spesies yang tergolong dalam kelompok lumut hati adalah Haplomitrium sp., Riccardia indica, Pellia calycina, Marchantia polymorpha, Reboulia hemisphaerica, Scapania nemorosa, Jungermannia sp.



2. Anthoceriphyta (lumut tanduk)
Lumut tanduk sama seperti lumut hati, tumbuh mendatar di permukaan tanah yang lembab. Disebut lumut tanduk karena mempunyai kotak spora yang menyerupai bentuk tanduk.

Lumut tanduk adalah salah satu jenis lumut yang bisa dijadikan sebagai tanaman lumut dekorasi pada akuarium. Cukup ditempelkan beberapa potongan lumut pada posisi bawah akuarium.

Lumut tanduk tidak berbeda jauh dengan lumut hati, yang membedakan adalah sporofitnya yang berbentuk kapsul dan memanjang mirip karpet lebar.

Adapun beberapa spesies yang tergolong dalam kelompok lumut tanduk adalah Anthoceros punctatus, Phaeoceros laevis, dan Leiosporoceros.



3. Lumut Daun (Bryopsida)
Lumut daun atau biasa disebut lumut sejati (Bryopsida) merupakan jenis lumut yang mempunyai jumlah paling banyak jika dibandingkan dengan lumut hati dan lumut tanduk. Lumut daun mirip dengan tumbuhan kecil yang tumbuh tegak dengan tinggi sekitar 10 cm, dan beberapa ada yang mencapai 40 cm. Daunnya berukuran kecil dan tersebar di sekeliling batangnya.

Ciri-ciri lumut daun:
  • Merupakan lumut sejati yaitu lumut yang memiliki akar (rizoid), batang, dan daun sederhana.
  • Banyak ditemukan tumbuh di permukaan tanah, bebatuan, tembok hingga kulit kayu.
  • Hidup berkelompok dengan tampilan menyerupai hamparan tebal mirip beludru

Adapun beberapa spesies yang tergolong dalam kelompok lumut daun adalah Polytrichum hyperboreum, Sphagnum palustre, Polytrichum commune, Dichodontium, Campylopus, Sphagnum squarrosum.


Sumber gambar dan artikel
# bibitonline.com
# buku belajar IPA membuka cakrawala alam sekitar


B. Tumbuhan Berpembuluh
Tumbuhan berpembuluh adalah tumbuhan yang memiliki sistem pengangkutan, tumbuhan ini telah memiliki akar, batang, dan daun sejati, kesemuanya itu berstruktur dan mempunyai fungsi/peranan masing-masing.
Tumbuhan berpembuluh dikelompokkan menjadi dua, yakni tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji.

1. Tumbuhan paku
Klasifikasi Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku dibagi menjadi empat kelas sebagai berikut.

a. Kelas Psilophyta (Paku Purba)
  • Banyak dari jenis tumbuhan paku ini telah menjadi fosil.
  • Dua marga yang masih hidup adalah Psilotum dan Tmesipteris.
  • Kelas Psilotum termasuk tumbuhan paku tingkat rendah.
  • Sporofit tumbuhan paku ini tidak mempunyai akar sejati, tetapi masih berupa rhizoid.
  • Batang seringnya tidak berdaun sehingga disebut sebagai paku telanjang.
  • Sporangium terdapat di sepanjang batangnya.

Gambar Psilotum nudum

b. Kelas Lycopodiophyta (Paku Kawat)
  • Sporofit sudah memiliki akar, batang dan daun.
  • Tumbuhan paku in berupa tumbuhan yang menjalar di permukaan tanah.
  • Memiliki batang kecil dengan percabangan menggarpu (dikotomi).
  • daun umumnya banyak, berukuran kecil, tersusun dalam lingkaran, spiral atau berhadapan.
  • Sporangium yang dihasilkan tunggal, terletak pada ketiak daun.
  • Daun yang fertil terdapat pada ujung cabang disebut sporofil,
  • Kumpulan sporofil disebut strobilus, yaitu struktur penghasil spora yang menyerupai kerucut.
  • Contoh tumbuhan paku kelas ini adalah Lycopodium (paku kawat) dan Selanginella (paku rane).


c. Kelas Equisetophyta (Paku Ekor Kuda)
  • Equisetophyta atau Spheonophyta biasa disebut dengan paku ekor kuda.
  • Kelompok tumbuhan paku ini tumbuh subur di tempat-tempat yang lembab. 
  • Tumbuhan paku jenis ini tumbuh dalam jumlah yang sangat besar sehingga bersifat dominan dalam komunitas tertentu. 
  • Batangnya bercabang-cabang dengan ruas-ruas yang terlihat jelas. 
  • Daunnya kecil dan bersisik seperti selaput yang tersusun melingkar pada setiap ruas batang.
  • Pada ujung batangnya umumnya ditemui sporofil atau bagian penghasil spora yang membentuk kerucut, sehingga mirip dengan ekor kuda yang masih hidup dan banyak ditemukan di Indonesia antara lain Equisetum debile dan Equisetum ranosissimum, dan Equisetum arvense.
  • Kelompok paku ini memiliki batang yang beruas, berbuku, dan berongga.
  • Daun kecil-kecil seperti sirsak, terletak melingkar pada buku-buku.
  • Sporangiumnya melekat pada sporofil yang berbentuk perisai dan bertangkai.
  • Sporofil tersusun menjadi stronilus yang letaknya di ujung percabangan.
  • Spora yang dihasilkan mempunyai bentuk yang sama, dilengkapi dengan empat ekor (elatera).
  • Contoh tumbuhan paku kelas ini adalah Equisetum (paku ekor kuda)


d.  Pterophyta / kelas Paku Sejati  (Filicinae)
  • Kelompok tumbuhan paku ini merupakan tumbuhan paku yang sebenarnya.
  • Tumbuhan ini bersifat higrofit, banyak tumbuh di tempat-tempat yang teduh dan lembab. 
  • Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi, mulai dari yang kecil hingga yang tinggi menjulalang seperti pohon. 
  • Tumbuhan paku sejati pada bagian batang, tangkai, dan sebagian daunnya tertutup oleh suatu lapisan rambut-rambut berbentuk sisik.
  • Tumbuhan paku sejati dibedakan menjadi dua macam, yaitu tumbuhan paku tanah dan tumbuhan paku air. Contoh tumbuhan paku tanah adalah suplir (Adiantum trapiziforme) yang dimanfaatkan sebagai tanaman hias dan tumbuhan paku sarang burung (Asplenium nidus) yang bersifat epifit. Contoh tumbuhan paku air adalah Salvinia natans yang hidup terapung di permukaan air, Azolla pinnata yang sering terlihat menutupi sawah-sawah di Asia dan Indonesia, dan semanggi (Marsilea crenata) yang bertangkai panjang dengan helaian daun yang biasanya berbelah dua atau empat.
Gambar sebelah kiri Semanggi, sebelah kanan azolla pinata.

2. Tumbuhan berbiji
Tumbuhan berbiji merupakan tumbuhan yang memiliki biji untuk berkembang biak, sehingga kelompok tumbuhan ini dapat tumbuh dan berkembang biak hingga ke tempat-tempat yang lebih jauh. Tumbuhan berbiji ini mempunyai sistem pengangkutan yang lengkap seperti akar, batang, daun dan bunga. Bunga ini, yang nantinya akan berubah menjadi biji atau buah.

Berikut ini beberapa ciri khusus yang terdapat pada tumbuhan berbiji;

  • Pada tumbuhan berbiji terdapat bagian yang berbeda dengan bagian tumbuhan pada umumnya (akar, batang dan daun),yang disebut dengan bunga.
  • Terdapat biji pada tumbuhan ini, biji berukuran cukup besar sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang. 

Berdasarkan keadaan setelah pembuahan tumbuhan berbiji dibedakan menjadi dua kelompok yakni tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (Amniospermae)

a. Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae)
  • Tumbuhan berbiji terbuka adalah tumbuhan yang bijinya tidak benar--benar tertutup oleh daging buah (bakal buah/ovarium).
  • Pada tumbuhan berbiji terbuka bunganya tidak mempunyai bentuk dan warna yang mencolok, dan biasa disebut dengan strobilus atau runjung.
  • Strobilus pada tumbuhan berbiji terbuka, terdiri atas dua macam yaitu; strobilus penghasil sel sperma (strobilus jantan) dan strobilus penghasil sel telur (strobilus betina).
  • Terkadang ada beberapa tumbuhan yang hanya memiliki satu strobilus jantan dalam satu pohon, sedangkan strobilus betina berada dalan pohon yang lainnya. Ada juga pada tumbuhan berbiji terbuka dalam satu pohon terdapat dua macam strobilus, yakni strobilus jantan dan strobilus betina.
  • Pengelompokan tumbuhan berbiji terbuka, berdasarkan oleh ahli dibagi menjadi empat divisi, yaitu; Cycadopyhyta contohnya pakis haji, Ginkgophyta contohnya ginkgo biloba, gnetophyta contohnya melinjo (gnetum gnemon), Coniferophyta contohnya pinus sp.
Keterangan gambar
a. Pinus 
b. Pakis haji (Cycas)
c. Melinjo (gnetum gnemon)
d. Ginkgo biloba

b. Tumbuhan berbiji tertutup
  • Tumbuhan berbiji tertutup adalah tumbuhan berbiji yang letak bijinya tertutupi oleh daging buah.
  • Tumbuhan berbiji tertutup sering juga disebut tumbuhan berbunga.
  • Pada bunga terdapat bagian-bagian yang dapat menghasilkan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina.
  • Bunga merupakan alat perkembangbiakan tumbuhan berbiji tertutup.
  • Sebagai alat perkembangbiakan, bunga mempunyai alat berupa benang sari yang menghasilkan sel kelamin jantan, sedangkan sel kelamin betina terdapat pada putik bunga. 
  • Sedangkan bagian mahkota bunga dan kelopak bunga berfungsi sebagai alat perhiasan bagi bunga.

Berdasarkan jumlah keping bijinya, tumbuhan berbiji tertutup dibedakan menjadi dua, yaitu;
  1. Dikotil (tumbuhan berbiji tertutup berkeping dua), contohnya mangga, jambu, jeruk dan nangka.
  2. Monokotil (tumbuhan berbiji tertutup berkeping satu), contohnya pepaya, jagung, jahe, pisang, padi, dan kelapa.
Berikut ini gambar tabel ciri-ciri perbedaan antara tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil.


Demikian sedikit penjelasan mengenai kingdom plantae, semoga bermanfaat bagi sahabat cinta sains.

Baca juga




Subscribe to receive free email updates: