Air laut terkena panas matahari kemudian menguap menjadi awan, setelah itu awan berubah menjadi hujan di daerah pegunungan, air hujan turun melewati sungai-sungai sehingga membawa mineral-mineral yang berada di daratan menuju ke laut.
Foto dari pixabay "jordan"
Ketika air laut terkena panas matahari kemudian menguap, mineral-mineral yang terbawa oleh air sungai tidak ikut menguap dan tetap tertinggal di lautan, dan hal ini terjadi secara terus menerus selama berjuta-juta tahun lamanya. Sedikit demi sedikit kadar garam dalam air laut bertambah sehingga air laut menjadi terasa sangat asin.
Kadar garam di setiap laut berbeda-beda hal ini di karenakan beberapa faktor, faktor yang membuat tingginya kadar garam ialah tingginya tingkat penguapan. Sedangkan faktor yang membuat rendahnya kadar garam pada air laut ialah banyaknya muara sungai dan curah hujan.
Lautan yang mempunyai kadar garam tinggi di sebut dengan di atas normal. Di daerah ini terjadi penguapan yang sangat kuat dan memiliki sedikit muara sungai serta curah hujan yang jarang.
Lautan yang mempunyai kadar garam rata-rata normal 3,5% disebut laut kadar garam normal. Umumnya lautan di sekitaran kepulauan Indonesia mempunyai kadar garam yang normal karena mempunyai musim kemarau dan musim hujan yang seimbang.
Lautan yang mempunyai kadar garam di bawah 3,5% disebut dengan laut kadar garam rendah. Daerah ini banyak memiliki muara sungai serta penguapan yang kurang. Contoh laut yang mempunyai kadar garam rendah adalah Laut Hitam mempunyai kadar garam 1,6%, Teluk Bothnis dengan kadar garam 2 % dan Laut timur dengan kadar garam 2,2 %.
Demikian sedikit penjelasan mengenai kadar garam yang terdapat pada lautan. Semoga bermanfaat bagi sahabat cinta sains.