Penguin adalah salah satu hewan dari keluarga Aves atau Burung. Namun demikian, Penguin tidak bisa terbang layaknya burung lain yang mampu terbang, sebaliknya ia menggunakan sayapnya sebagai dayung yang hebat saat berenang dan menjaga keseimbangan tubuhnya saat ia berjalan dan meluncur di atas es.
Sebagian besar Penguin hidup di belahan bumi selatan atau Antartika dan sebagian kecil lainnya hidup di daerah tropis seperti kepulauan Galapagos. Penguin yang hidup di belahan bumi selatan yang dingin pada umumnya adalah Penguin-penguin dengan ukuran tubuh yang besar seperti Penguin Kaisar (Aptenodytes forsteri), sedangkan Penguin yang ukuran tubuhnya lebih kecil seperti Penguin Peri (Eudyptula Minor) lebih memilih untuk menempati daerah tropis yang lebih hangat.
Ciri fisik Penguin
Penguin memiliki warna putih di sebelah dalam tubuhnya dan warna hitam di sebelah luar tubuhnya. Hal ini berguna sebagai kamuflase atau penyamaran. Predator Penguin seperti Singa laut akan sulit untuk melihatnya dari dalam air karena perutnya yang berwarna putih, bercampur dengan pantulan permukaan air laut. Sedangkan warna hitam pada punggungnya dapat menyamarkan Penguin dari pandangan Predator di atas air.
Sahabat Cinta Sains juga bisa membaca artikel : Pengertian Predator dan Peranan Predator Dalam Ekosistem
Pinguin terbesar yaitu Penguin Kaisar tinggi tubuhnya dapat mencapai 1,1 meter dengan berat 35 kilogram atau lebih. Sedangkan spesies Pinguin terkecil yaitu Penguin Peri tinggi tubuhnya hanya sekitar 40 cm dan berat 1 kilogram.
Penguin memiliki bulu yang tebal dan di bawah kulitnya terdapat banyak lemak. Tumpukan lemak inilah yang membuat Penguin dapat hidup di daerah dingin di kutub selatan, dimana suhu disana dapat mencapai -73° Celcius.
Sayap Penguin berukuran kecil dan memiliki selaput yang digunakan untuk mendayung saat berada di air. Kaki Penguin juga berselaput untuk memudahkan berenang dan menyelam saat mencari makan di dalam air. Seekor Penguin mampu berenang hingga kecepatan 12 kilometer per jam dan mampu menyelam hingga kedalaman 565 meter selama 20 menit.
Penguin juga memiliki sepasang mata yang lebih awas saat ia berada di dalam air. Penguin memiliki paruh yang cukup tajam untuk menangkap mangsanya. Makanan utama Penguin adalah Ikan, Cumi dan Udang yang langsung dapat ia telan.
Cara Penguin berkembang biak
Penguin berkembang biak dengan cara bertelur (Ovipar). Sebelumnya Penguin melakukan perkawinan yang terjadi pada musim panas. Penguin betina akan berbaring tengkurap dan Penguin jantan akan naik di punggungnya lalu berjalan mundur sampai di ekornya. Penguin betina kemudian akan mengangkat ekornya yang memungkinkan kloaka Penguin betina bisa menerima sperma Penguin jantan.
Usai masa kawin, Penguin betina akan bertelur. Selanjutnya Penguin betina akan menaruh telurnya di atas kaki Penguin jantan yang bertugas mengerami telur tersebut selama 2 hingga 3 bulan. Selama proses pengeraman telur, Penguin jantan tidak bisa mencari makan dan minum. Ia harus tetap mengerami telur untuk menjaga agar telur tetap hangat. Sementara itu, Penguin betina akan pergi untuk mencari makan bagi dirinya dan anaknya yang akan menetas nanti.
Saat telur Penguin siap menetas, Penguin jantan akan menyerahkan kembali telur itu kepada Penguin betina yang telah kembali dari mencari makan. Selanjutnya giliran Penguin jantan yang pergi untuk mencari makan. Selama dalam asuhan, anak Penguin selalu berada di dekat Induknya.
Sahabat Cinta Sains juga bisa membaca artikel : Cara Kembang Biak Burung Unta
Demikian artikel tentang ciri fisik Penguin dan cara Penguin berkembang biak. Semoga bermanfaat.