Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan dan tiap lapisan mempunyai karakteristik dan ketebalan yang berbeda-beda setiap lapisan atmosfer mempunyai peranan penting bagi kehidupan di bumi ini.
Atmosfer bumi tersusun atas 5 lapisan 5 lapisan tersebut diantaranya yaitu troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, eksosfer.
Karakteristik Lapisan atmosfer
- Karakteristik lapisan atmosfer troposfer
- karakteristik lapisan penyusun atmosfer stratosfer
- karakteristik lapisan atmosfer mesosfer
- Karakteristik lapisan atmosfer termosfer
- Karakteristik lapisan atmosfer eksosfer
Stratosfer
Lapisan stratosfer merupakan komponen pendapat lapisan atmosfer dengan urutan kedua terendah setelah lapisan troposfer. Lapisan ini memiliki ketinggian sekitar 10 km hingga 50 km di atas permukaan bumi. Namun pada wilayah kutub, stratosfer dapat ditemukan pada ketinggian sekitar 8 km. Hal ini karena bentuk atmosfer sendiri lonjong sehingga ketinggianya antara wilayah khatulistiwa dan kutub berbeda-beda.
Untuk stratosfer, karakteristiknya adalah sebagai berikut:
Memiliki ketinggian mulai dari 10 km hingga 50 km di atas permukaan bumi.
Dapat menyerap serta mengurangi radiasi yang memancar dari sinar matahari. Hal ini sangat berguna karena dengan adanya stratosfer, maka radiasi sinar ultra violet yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dapat dihindari. Dalam hal ini, 90% sinar ultraviolet akan tertahan pada stratosfer. Sedangkan 10% sinar tersebut sampai pada permukaan bumi.
Pada lapisan ini, terdapat gas ozon.
Memiliki tingkatan atau stratifikasi suhu seperti halnya lapisan troposfer.
Seperti halnya atmosfer, stratosfer pun terdiri dari beberapa lapisan penyusun. Setidaknya terdapat 3 lapisan pada stratosfer yakni isotermis, panas, dan campuran teratas. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. Lapisan Isotermis
Lapisan isotermis adalah lapisan yang letaknya berada di bagian stratosfer paling bawah. Lapisan ini memiliki jarak sekitar 20 km dengan lapisan di atasnya. Pada lapisan isotermis, suhu atau temperatur di dalamnya terbilang tetap dan tidak berubah.
2. Lapisan Panas
Lapisan kedua pada stratosfer adalah lapisan panas. Apabila pada lapisan isotermis suhu atau temperature udara tidak berubah, maka pada lapisan panas terjadi peningkatan temperature secara bertahap hingga ketinggian 45 km. Kenaikan suhu pada lapisan panas dipengaruhi oleh daya kerja gas ozon yang menyerap radiasi sinar ultra violet dari cahaya matahari. Oleh karena itu, suhunya mengalami peningkatan tergantung dari ketinggilan lapisan panas. Semakin besar ketinggian lapisan panas, maka suhunya pun akan semakin tinggi.
Lapisan ini biasanya dimanfaatkan oleh manusia dalam menerbangkan pesawat bermesin jet. Hal ini karena tidak terdapat kandungan uap air seperti halnya pada lapisan troposfer sehingga tidak akan memberikan pengaruh pada pesawat bermesin jet tersebut. Tanpa adanya kandungan uap air, maka perubahan cuaca pun tak akan terjadi pada lapisan panas.
3. Lapisan Campuran Teratas
Lapisan campuran teratas merupakan bagian paling atas dari stratosfer. Karena letaknya berada di paling atas stratosfer, maka lapisan ini juga mengandung atau terdiri dari lapisan stratopause yakni sebuah lapisan pemisah antara stratosfer dan mesosfer. Pada lapisan campuran teratas, suhu akan mencapai titik normal kembali.
Baca juga
Bagaimana terbentuknya atmosfer bumi
Itulah sedikit penjelasan mengenai karakteristik lapisan ozon stratosfer semoga bermanfaat bagi sahabat cinta sains.