Buaya memiliki cara sendiri untuk berkembang biak atau melakukan reproduksi. Musim kawin bagi buaya biasanya terjadi pada bulan Juli atau Agustus. Buaya siap untuk kawin ketika berusia sekitar 8 hingga 10 tahun, tapi hal ini juga sangat bergantung pada ukuran dan jenis buaya.
Saat musim kawin, umumnya buaya berubah menjadi sangat agresif. Buaya betina akan memastikan bahwa tak ada betina lain yang memasuki daerah mereka. Buaya betina juga sangat hati-hati dalam memilih pasangan atau dengan siapa dia akan kawin. Ia akan mengusir buaya lain secara tegas dari wilayah mereka.
Buaya jantan cenderung akan memperlihatkan kekuasaan dan dominansi mereka dari pejantan lain. Jika ada buaya jantan lain yang bersikeras tak mau pergi dari wilayahnya, maka perkelahian fisik akan terjadi sampai salah satu dari mereka kalah dan berbalik pergi.
Ketika sang jantan siap untuk kawin, ia akan sangat hati-hati dan penuh perhatian mendekati sang betina. Ia akan mencoba untuk menggosokkan tubuhnya pada sang betina dan akan melihat reaksi dari betina tersebut. Jika betina tersebut menginginkannya, maka si betina akan mengeluarkan suara tertentu yang dikenali. Proses kawin atau kopulasi akan berlangsung di bawah air. Pasangan buaya tersebut mungkin akan tinggal satu sama lain selama beberapa hari dan kawin lagi selama periode waktu tertentu.
Buaya betina akan menggali setidaknya 10 kaki ke dalam tanah untuk membuat sarang yang aman bagi telur-telur nya. Buaya akan memastikan bahwa telur mereka aman dari gangguan predator lain yang mungkin menginginkan telur-telur mereka sebagai santapan. Bahkan mereka akan berusaha menyembunyikan pintu masuk menuju sarang telur mereka. Buaya memiliki memori yang sangat kuat yang membantu mereka untuk berhasil menemukan kembali sarang telur yang mereka sembunyikan sebelumnya.
Buaya dapat menyimpan 10 hingga 100 butir telur. Semua telur dapat disimpan dalam waktu satu jam atau lebih. Dari sekian banyak telur, hanya sekitar 20% saja yang akan menetas dan menjadi buaya muda. Telur-telur tersebut membutuhkan waktu setidaknya 80 hari untuk menetas. Jika suhu sangat hangat mereka akan menetas lebih cepat. Sebaliknya, saat suhu dingin dalam waktu yang lama, telur-telur itu bahkan baru bisa menetas setelah lebih dari 100 hari.
Seringkali buaya betina terlihat dengan telur di mulut mereka. Sang induk tidak sedang memakan telur-telur yang merupakan calon anak-anaknya, tapi untuk meretakkan cangkang telur nya. Dengan demikian mereka bisa membantu anak-anak nya untuk bisa keluar dari cangkang yang membungkusnya.
Satu hal yang sangat menakjubkan tentang reproduksi buaya adalah bahwa buaya tidak memiliki kromosom pada gen untuk menciptakan jenis kelamin jantan dan betina. Sebaliknya, suhu di sekitar sarang buaya lah yang akan menentukan apa jenis kelamin anak-anak mereka.
Demikian artikel cara buaya berkembang biak. Semoga bermanfaat.