Kelangsungan hidup organisme, pengertian adaptasi organisme terhadap lingkungan | Cinta Sains

Setiap organisme pasti akan mempertahankan kelangsungan hidup setiap jenisnya, baik itu melalui proses reproduksi ataupun dengan cara beradaptasi. Jika organisme tersebut tiadak mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya dapat dipastikan organisme tersebut akan punah, seperti halnya dinosaurus.

Kelangsungan hidup suatu organisme dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni;



A. Adaptasi organisme terhadap lingkungan.
Lingkungan adalah kumpulan komponen abiotik dan biotik di luar suatu organisme yang mempengaruhi kehidupan organisme tersebut. Lingkungan meliputi perairan (hidrosfer), daratan (litosfer), udara (atmosfer).

Adaptasi adalah kemampuan organisme dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan sehingga mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Ada tiga jenis adaptasi yaitu adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi dan adaptasi tingkah laku.

1. Adaptasi morfologi
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk dan struktur tubuh suatu organisme terhadap lingkungannya. Tumbuhan dan hewan mengembangkan adaptasi morfologi dengan cara yang berbeda-beda sesuai dengan keadaan lingkungannya.

a. Adaptasi morfologi pada tumbuhan. Tumbuhan tidak dapat berpindah tempat sehingga tumbuhan mengubah struktur tubuhnya guna memenuhi kebutuhan dan mempertahankan hidupnya. Sebagai contohnya tumbuhan yang hidup di tengah hutan, mereka akan tumbuh tinggi ke atas, agar dapat memperoleh sinar matahari. Sedangkan tumbuhan yang hidup dipinggir hutan, mereka akan tumbuh kesamping untuk memperoleh sinar matahari. Berikut ini ada beberapa cara yang dilakukan tumbuhan dalam beradaptasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

  1. Tumbuhan xerofit. Tumbuhan ini memiliki struktur tubuh yang sesuai untuk bertahan hidup di tempat yang extrim suhu panasnya dan kekurangan air contohnya tumbuhan kaktus dan sekulen. Daun kaktus tidak berbentuk lembaran, seperti pada tumbuhan pada umumnya, bahkan menyerupai batang atau berupa duri, seluruh permukaan tumbuhan kaktus dilapisi zat lilin sehingga mampu mengurangi penguapan, selain itu akar kaktus yang panjang berguna untuk mendapatkan air dari tempat yang jauh.
  2. Tumbuhan hidrofit. Tumbuhan ini hidup di air. Cara beradaptasi tumbuhan ini dengan memiliki rongga udara di antara sel-sel tubuhnya, sehingga dapat mengapung di atas air, berdaun lebar, memiliki stomata di atas. Contohnya kangkung, eceng gondok dan teratai. 
  3. Tumbuhan hidrofit. Tumbuhan ini hidup di daerah yang lembab dan basah. Cara beradaptasi tumbuhan ini dengan cara memiliki daun yang lebar dan tipis.
b. Adaptasi morfologi pada hewan
Meskipun hewan mempunyai kemampuan untuk bergerak, hewan juga tetap melakukan adaptasi morfologi dalam beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Adaptasi morfologi pada hewan dapat berupa bentuk mulut, gigi, penutup tubuh dan alat gerak (kaki dan tangan).

Bentuk mulut dan gigi hewan berbeda, hewan pemakan daging bentuk giginya berbeda dengan hewan pemakan tumbuhan. Begitupun bentuk paruh burung juga berbeda-beda, bentuk paruh burung pemakan biji-bijian, berbeda dengan burung pemakan serangga ataupun pemakan bangkai. Setiap hewan juga memiliki penutup tubuh dan alat gerak yang berbeda-beda, hal ini disesuaikan dengan lingkungan hidup mereka sehingga mereka mampu bertahan hidup.

2. Adaptasi fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah adaptasi pada fungsi alat kerja tubuh untuk menyesuaikan dengan keadaan lingkungan.
Contoh, denyut jantung akan meningkat ketika kamu berlari.

Contoh lainnya, saat udara dingin hewan berdarah panas akan meningkatkan metabolisme tubuh nya sehingga suhu tubuh akan tetap tinggi, hal ini akan membuat sering merasa lapar.


3. Adaptasi tingkah laku.
Adaptasi tingkah laku merupakan adaptasi tingkah laku (perilaku) hewan yang menyesuaikan dengan kondisi lingkungan agar mereka dapat bertahan hidup.
Adaptasi tingkah laku dapat berupa dari naluri / insting sejak lahir ataupun dari hasil belajar.

Contoh, bunglon dan gurita berkamuflase untuk menghindari musuh, bermigrasi merupakan bentuk dari adaptasi tingkah laku, mereka berpindah ke tempat lain dan kembali lagi agar mereka dapat tetap bertahan hidup.
Contoh yang lainnya adalah mimikri  kemampuan meniru bentuk, suara dan tingkah laku hewan lain, sehingga predator akan mengira mereka adalah hewan yang berbahaya.

Hibernasi adalah tidur dalam jangka waktu lama ketika suhu lingkungan rendah. Aktifitas denyut jantung dan nafas menjadi rendah sehingga tidak memerlukan banyak energi, selama hibernasi hewan menggunakan lemak dalam tubuh sebagai sumber energi. Hal ini biasa dilakukan oleh hewan-hewan kutub misal beruang kutub, agar mereka dapat tetap hidup.


Demikian sedikit penjelasan mengenai adaptasi organisme terhadap lingkungan, semoga bermanfaat bagi sahabat cinta sains.






Subscribe to receive free email updates: