Bintang-bintang di alam semesta merupakan bola gas raksasa yang menyala. Gas nya bercahaya karena adanya reaksi nuklir di dalam bintang yang mengeluarkan banyak energi. Saat bahan bakar atau energinya habis, maka bintang akan meledak dan menjadi lubang hitam yang tidak bercahaya.
Lubang hitam merupakan sisa dari sebuah bintang besar yang mati dan meledak kemudian runtuh ke dalamnya sendiri. Energinya sangat besar hingga segala sesuatu dapat tersedot ke dalannya, termasuk cahaya.
Disebut lubang hitam karena lubang ini dapat menyerap apapun yang berada di sekitarnya dan tidak dapat kembali lagi, bahkan cahaya sekalipun. Terdapat banyak lubang hitam di alam semesta.
Lubang hitam memiliki gravitasi yang sangat kuat. Medan gravitasi lubang hitam sangat ekstrim sehingga tidak ada partikel apapun yang bisa lolos dari lubang hitam saat telah memasuki jarak tertentu dari lubang hitam.
Istilah lubang hitam mulai populer saat seorang ahli fisika Amerika Serikat bernama John Archibald Wheeler menggunakannya pada ceramah-ceramahnya di tahun 1967. John Archibald Wheeler menggunakan istilah lubang hitam karena lubang tersebut tidak dapat dilihat, cahaya turut ditarik ke dalamnya sehingga kawasan sekitarnya menjadi gelap.
Meski ia dianggap luas sebagai pencetus pertama istilah ini, namun John Archibald Wheeler selalu menampik dengan pernyataan bahwa ia bukanlah penemu istilah lubang hitam.
Sahabat CintaSains juga bisa membaca artikel : Apakah Bulan Memiliki Cahya Sendiri?
Demikian artikel tentang lubang hitam yang menyerap cahaya. Semoga bermanfaat.