Biawak, Si Kadal Besar yang Suka Datang ke Pemukiman Penduduk

Biawak seringkali muncul di pemukiman warga dan membuat banyak warga berkerumun karena tertarik untuk melihat dan bahkan menangkapnya. Hal ini dikarenakan kulit Biawak dapat dijual dengan harga yang cukup mahal sebagai bahan dasar pembuatan Tas, Dompet dan lainnya. Selain itu, daging Biawak juga dipercaya dapat mengobati berbagai jenis penyakit kulit.

Biawak adalah sejenis Reptil yang masuk ke dalam golongan Kadal besar, suku Biawak-biawakan (Varanidae). Biawak dalam bahasa lain disebut sebagai Bayawak (Sunda), Menyawak atau Nyambik (Jawa), Berekai (Madura), dan Monitor lizard atau Goanna (Inggris).

Biawak terbesar dinamakan Biawak Komodo atau Varanus Komodoensis yang panjang tubuhnya dapat mencapai lebih dari 3 meter. Mangsa atau buruan Biawak Komodo ini adalah Rusa, Babi Hutan dan bahkan anak Kerbau. Di beberapa kasus, Biawak Komodo bahkan ada yang pernah menyerang manusia, meskipun kejadian ini sangat jarang terjadi. Biawak Komodo tinggal di beberapa pulau kecil di Nusa Tenggara, seperti di pulau Komodo, pulau Padar, pulau Rinca dan di ujung barat pulau Flores.

Biawak yang kerap ditemui datang ke pemukiman warga di desa-desa, kebanyakan adalah Biawak Air dari jenis Varanus Salvator. Panjang tubuhnya berkisar sekitar 1 sampai 2,5 meter. Biawak Air ini jugalah yang seringkali ditangkap warga untuk dijual kulitnya dan dikonsumsi dagingnya.


Biawak Air umumnya tinggal di tepi-tepi sungai atau saluran air, tepian danau, pantai, dan rawa-rawa termasuk rawa bakau. Di perkotaan, Biawak kerap ditemukan hidup di gorong-gorong saluran air yang bermuara ke sungai.


Makanan Biawak Air adalah aneka serangga, Ketam atau Yuyu, berbagai jenis Kodok, Ikan, Kadal, Burung, serta mamalia kecil seperti Tikus dan Cecurut. Selain dapat berenang, Biawak juga pandai memanjat pohon. Di hutan bakau, biawak kerap naik ke pohon untuk mencuri telur atau memangsa anak burung. Biawak juga memakan bangkai dan telur kura-kura.

Biawak berkembang biak dengan cara bertelur atau Ovipar. Telur-telur Biawak disimpan di pasir atau lumpur di tepian sungai, bercampur dengan daun-daun busuk dan ranting pepohonan. Panas dari sinar Matahari dan proses pembusukan daun-daun akan menghangatkan telur, sehingga menetas menjadi anak Biawak.

Sahabat CintaSains juga bisa membaca artikel : Cara Kepiting Berkembang Biak

Demikian artikel tentang Biawak, si Kadal besar yang suka datang ke pemukiman penduduk. Semoga bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates: