Manfaat semut bagi ekosistem | cinta sains

Peneliti sekaligus praktisi bidang semut di Sumbar Dr Rijal Satria mengungkapkan hewan bertubuh kecil tersebut memiliki banyak manfaat positif bagi manusia yang masih awam diketahui masyarakat.




"Ada fungsi secara langsung atau tidak langsung seperti sebagai penyubur tanah, bioindikator, predator hama bahkan antibiotik," ujarnya yang lulusan Doktor di Universitas Tokyo Metropolitan Jepang tersebut di Padang, Rabu.

Untuk langsung seperti jenis semut besar karanggo atau rangrang dalam bidang pertanian dan perkebunan guna memberantas hama penyakit tanaman.

Bahkan di beberapa daerah perkebunan di dunia seperti cokelat, kopi, atau jeruk, mengalami peningkatan produksi setelah memasukkan semut jenis ini ke tanaman yang terserang hama.

Kinerja semut ini membentuk koloni di dedaunan kemudian memakan kutu daun yang menjadi penyebar penyakit disebabkan oleh virus dan jamur.

Manfaat semut lain secara tidak langsung yakni menyuburkan tanah melalui pembuatan rongga-rongga.

Pada dasarnya semua jenis semut membuat sarangnya di dalam tanah dengan membuka rongga rongga tanah.

Secara tidak langsung ini membantu transportasi zat dan mineral dalam tanah sehingga berpotensi pada penyuburan tanah.

Kemudian semut juga merupakan bioindikator yakni memiliki kemampuan cukup peka terhadap perubahan lingkungan.

Biasanya pada lingkungan bersih dan asri akan hidup jenis semut yang berbeda dengan lingkungan kotor dan semrawut.

Bila terjadi perubahan di antara keduanya,maka jenis semut yang hidup juga akan berbeda.

Bagi manusia ini penting untuk melihat tanda telah terjadi perubahan kondisi dari baik menjadi buruk atau sebaliknya.

Salah satu jenis semut yang cocok menjadi bioindikator yakni seperti semut Odontoponera.

Hal lain yang bermanfaat dari semut dan tengah dikembangkan saat ini sebagai obat atau antibiotik.

Dalam hal ini pada jenis semut tertentu semisal semut raksasa jenis Dinomyrmex gigas memiliki kelenjar metaplural.

Ini merupakan sekret yang dihasilkan semut berupa zat bermanfaat untuk antibiotik.

"Hanya saja semua manfaat semut tersebut perlu dikaji lebih mendalam dan dapat menjadi salah satu pengayaan penelitian berikutnya," ujar dia yang merupakan binaan pakar semut Prodi Biologi Universitas Andalas Padang Dr Henny Herwina. (*)

Subscribe to receive free email updates: