Bagaimana proses terjadinya petir dan suara meggelegarnya guntur? | Cinta sains

Tak jarang ketika hujan deras kita jumpai kilatan petir dan tak lama kemudian di iringi dengan suara guntur yang menggelegar.

Petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya. 




Proses terjadinya muatan pada awan karena dia bergerak terus menerus secara teratur, dan selama pergerakannya dia akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi (atas atau bawah), sedangkan muatan positif berkumpul pada sisi sebaliknya. 

Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan.

Pada proses pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara. Pada saat elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi ledakan suara. 


Darimanakah asal bunyi itu?

Jawabannyaa yaitu ledakan udara yang beruntun. 

Jadi begini, Petir merupakan suatu energi yang memiliki suhu tinggi sekitar 27.000 ° C (48.632 ° F). Yang kita tau bahwa udara akan memuai jika terkena panas dan volumenya akan meningkat 10 sampai 100 kali. Dikombinasikan dengan kecepatannya yang rata rata 150.000 km/detik , akan terjadi ledakan beruntun dari udara dari udara yang dilewati oleh petir sehingga akan menimbulkan bunyi yang menggelegar. 

Karena itu pula petir vertikal dan petir bercabang memiliki bunyi yang berbeda pula.

Petir vertikal hanya menimbulkan bunyi besar 1 kali, sedangkan petir bercabang akan menimbulkan bunyi yang lebih panjang karena bentuknya yang bercabang maka ledakan udara akan saling bertubrukan satu sama lain.

Subscribe to receive free email updates: