Merkurius, Planet Terdekat dari Matahari

Nama Merkurius berasal dari nama salah satu Dewa bangsa Romawi, yaitu Dewa Merkurius yang dipercaya memiliki kemampuan terbang sangat cepat dan bertugas sebagai pembawa kabar dan petunjuk atau wahyu. Hal ini dikarenakan planet Merkurius dapat bergerak mengelilingi Matahari dengan sangat cepat sehingga tidak tertarik oleh gravitasi Matahri. 

Ukuran planet Merkurius tidak terlalu besar, bahkan hanya sedikit lebih besar dari Bulan. Merkurius tidak memiliki Atmosfer atau lapisan gas untuk perlindungan, hal ini menyebabkan Merkurius mengalami perubahan suhu yang sangat cepat, berganti dari panas ke dingin dan sebaliknya.


Sisi planet Merkurius yang menghadap Matahari bisa mencapai panas hingga 400 Derajat Celcius, sebuah suhu yang empat kali lebih panas daripada air mendidih hingga dapat melelehkan Timah. Sedangkan sisi planet Merkurius yang membelakangi Matahari menjadi sangat dingin hingga mencapai suhu -200 Derajat Celcius.

Pada 3 November 1973, pesawat penyelidik angkasa Mariner 10 milik NASA (National Aeronautics and Space Administration) diluncurkan untuk terbang melintasi planet Merkurius dengan tujuan mempelajari permukaan dan karakteristik planet yang berjarak 58 KM dari Matahari ini, sebuah jarak yang menjadikan Merkurius sebagai planet terdekat dari Matahari yang merupakan pusat Tata Surya.

Tidak seperti permukaan Bumi yang bisa berubah karena berbagai faktor, permukaan planer Merkurius akan tetap sama hingga jutaan tahun ke depan karena  tidak adanya angin atau hujan yang mengganggunya. Selain itu, gravitasi atau gaya tarik yang dimiliki Merkurius juga sangat kecil sehingga berat seseorang akan menjadi 3 kali lebih ringan dibandingkan saat orang tersebut berada di Bumi.

Jarak dari Matahari : 58 Juta KM
Diameter : 4.878 KM
Tahun (lama waktu untuk mengorbit Matahari) : 88 hari Bumi
Hari (lama waktu untuk berputar pada porosnya) : 59 jam Bumi
Jumlah Satelit : 0

Subscribe to receive free email updates: