Mikroorganisme yang berperan dalam bioteknologi contohnya adalah virus, bakteri, alga, jamur ataupun protozoa. Alasan mengapa menggunakan mikroorganisme dalam bioteknologi adalah karena pertumbuhannya cepat, dapat dikontrol, dapat tumbuh di berbagai tempat, dapat berkembang cepat tanpa dipengaruhi oleh iklim dan cuaca, sifat ginetisnya mudah dimodifikasi.
Pemanfaatan mikroorganisme untuk bahan pangan
Dalam makanan yang sering kita jumpai sehari-hari terkadang terdapat makanan yang merupakan hasil dari bioteknologi, seperti tempe, tape, keju, yogrhut, anggur, kecap dan roti. Makanan-makanan tersebut merupakan hasil olahan yang melibatkan mikroorganisme dalan pembuatannya.
Peranan mikroorganisme dalam pembuatan pengolahan makanan ini mampu meningkatkan nilai gizi, mempermudah tubuh manusia dalam mengolah makanan setya memberikancita rasa yang berbeda dan menarik dari bahan asalnya. Berikut ini beberapa jenis makanan dan mikroorganisme yang berperan dalam pengolahannya.
1. Pemanfaatan mikroorganisme dalam pembuatan kue dan roti
Sering kita jumpai dalam pembuatan kue atau roti ada bahan tambahan berupa ragi, ragi merupakan salah satu jenis jamur
Saccharomyces cereviceae, jamur tersebut dapat berkembang dengan cepat pada substrat tepung dan memfermentasi adonan gula (glukosa). Dalam proses fermentasi dikeluarkannya gelembung-gelembung gas karbondioksida, keluarnya gas karbondioksida inilah yang membuat roti dapat mengembang dan menjadi empuk.
2. Mikroorganisme dalam membuat yogrhut
Yogrhut merupakan minuman dari susu yang melalui proses fermentasi dengan bantuan mikroorganisme tertentu. Dalam proses pembuatan yogrhut, susu diuapkan hingga mencapai kekentalan tertentu, dan difermentasikan pada suhu 45° dengan menggunakan campuran bakteri Streptococcus thermophillus dan bakteri lactobacillus bulgaricus. Bakteri Streptococcus thermophillus berfungsi memberikan rasa masam, sedangkan bakteri lactobacillus bulgaricus berfungsi memberikan aroma dan citarasa tersendiri.
3. Mikroorganisme dalam pembuatan mentega dan keju
Mentega dibuat dari susu skim atau susu krim. Cita rasa mentega dihasilkan dari proses fermentasi bakteri asam laktat (lactobacillus bulgaricus).
Sedangkan keju dibuat dari bakteri yang sama juga yaitu asam laktat. Dalam pembuatan keju diperlukan air dadih yang diperoleh dari protein susu yang disebut dengan kasein. Beberapa jenis keju difermentasikan oleh bakteri lain seperti propionbacterium.
Demikian sedikit penjelasan mengenai peran mikroorganisme dalam pembuatan pangan semoga bermanfaat bagi sahabat cinta sains.
Pemanfaatan mikroorganisme untuk bahan pangan
Dalam makanan yang sering kita jumpai sehari-hari terkadang terdapat makanan yang merupakan hasil dari bioteknologi, seperti tempe, tape, keju, yogrhut, anggur, kecap dan roti. Makanan-makanan tersebut merupakan hasil olahan yang melibatkan mikroorganisme dalan pembuatannya.
Peranan mikroorganisme dalam pembuatan pengolahan makanan ini mampu meningkatkan nilai gizi, mempermudah tubuh manusia dalam mengolah makanan setya memberikancita rasa yang berbeda dan menarik dari bahan asalnya. Berikut ini beberapa jenis makanan dan mikroorganisme yang berperan dalam pengolahannya.
1. Pemanfaatan mikroorganisme dalam pembuatan kue dan roti
Sering kita jumpai dalam pembuatan kue atau roti ada bahan tambahan berupa ragi, ragi merupakan salah satu jenis jamur
Saccharomyces cereviceae, jamur tersebut dapat berkembang dengan cepat pada substrat tepung dan memfermentasi adonan gula (glukosa). Dalam proses fermentasi dikeluarkannya gelembung-gelembung gas karbondioksida, keluarnya gas karbondioksida inilah yang membuat roti dapat mengembang dan menjadi empuk.
2. Mikroorganisme dalam membuat yogrhut
Yogrhut merupakan minuman dari susu yang melalui proses fermentasi dengan bantuan mikroorganisme tertentu. Dalam proses pembuatan yogrhut, susu diuapkan hingga mencapai kekentalan tertentu, dan difermentasikan pada suhu 45° dengan menggunakan campuran bakteri Streptococcus thermophillus dan bakteri lactobacillus bulgaricus. Bakteri Streptococcus thermophillus berfungsi memberikan rasa masam, sedangkan bakteri lactobacillus bulgaricus berfungsi memberikan aroma dan citarasa tersendiri.
3. Mikroorganisme dalam pembuatan mentega dan keju
Mentega dibuat dari susu skim atau susu krim. Cita rasa mentega dihasilkan dari proses fermentasi bakteri asam laktat (lactobacillus bulgaricus).
Sedangkan keju dibuat dari bakteri yang sama juga yaitu asam laktat. Dalam pembuatan keju diperlukan air dadih yang diperoleh dari protein susu yang disebut dengan kasein. Beberapa jenis keju difermentasikan oleh bakteri lain seperti propionbacterium.
Demikian sedikit penjelasan mengenai peran mikroorganisme dalam pembuatan pangan semoga bermanfaat bagi sahabat cinta sains.