Bagaimana kabut bisa terjadi? | Cinta Sains

Kabut yang biasa kita jumpai di pagi hari, baik di daerah perkotaan ataupun perdesaan. Bagaimana asal mula terjadinya kabut? Berikut inj sedikit penjelasan mengenai terjadinya kabut.


Uap Air Seperti Awan

Kabut yang kita lihat itu adalah uap air, sama seperti awan.


Kabut adalah awan yang bersentuhan dengan tanah.

Apabila dilihat dari kejauhan, kabut bentuknya seperti awan yang biasa kita lihat di langit.


Ketika awan berada di permukaan Bumi, maka lebih dikenal sebagai kabut.


Kabut sering kali terlihat lebih tebal daripada awan, karena tetesan air yang membentuk kabut itu lebih kecil.


Tetesan kecil dalam jumlah yang banyak menyerap lebih banyak cahaya, sehingga terlihat lebih tebal



Terjadinya Kabut

Kabut paling sering terjadi pada malam hari atau pagi sekali.

Kabut di daerah seperti ini terjadi karena adanya perbedaan suhu udara.

Aliran udara dingin dari atas menyentuh air atau permukaan yang panas.


Akibatnya, akan ada uap air yang membentuk kabut ini.

Bayangkan seperti kita sedang membuka panci untuk merebus air.

Saat tutup panci dibuka, akan ada uap air yang bentuknya seperti kabut.

Prinsipnya sama seperti itu, hanya saja terjadi di tempat yang sangat luas.


Kabut di Kota Besar Lebih Tebal

Kabut dapat terjadi baik di tempat terpencil tanpa penghuni, maupun di kota besar yang padat penduduknya.

Kabut di kota besar terlihat jauh lebih tebal dan menghilang lebih lama.

Itu karena di kota besar lebih banyak terjadi polusi udara.

Debu dan partikel pencemar udara bercampur dengan molekul air membentuk kabut yang tebal.

Kabut ini akan membuat gelap lingkungan sekitarnya.

Orang yang mengemudikan kendaraan kadang-kadang harus menyalakan lampu supaya dapat melihat dengan jelas.

Subscribe to receive free email updates: