Cara Ular Berkembang Biak

Ular adalah makhluk melata yang sangat banyak ditemui di Indonesia. Selain di hutan yang memang merupakan habitat yang baik bagi ular, ular juga masih sering ditemui di kebun-kebun atau area persawahan, bahkan tak jarang ada ular yang memasuki pekarangan rumah penduduk saat mereka tengah mencari makan. 


Lalu bagaimana cara ular berkembang biak?.

Sekitar 70% dari semua jenis ular berkembang biak dengan bertelur atau ovipar. Jumlah telurnya bisa beberapa butir saja, hingga puluhan dan ratusan butir. Ular meletakkan telurnya di lubang-lubang tanah, gua, lubang kayu lapuk, atau di bawah timbunan daun-daun kering. Beberapa jenis ular diketahui menunggui telurnya hingga menetas; bahkan ular sanca ‘mengerami’ telur-telurnya seperti seekor ayam.

Sebagian ular, seperti ular kadut belang, ular pucuk dan ular bangkai laut ‘melahirkan’ anak. Sebetulnya, ular-ular ini tidak melahirkan seperti halnya mamalia, melainkan telurnya berkembang dan menetas di dalam tubuh induknya  atau ovovivipar.

Jadi bisa disimpulkan bahwa ular berkembang biak dengan dua cara, yaitu dengan cara bertelur (ovivar) dan dengan cara menaruh telurnya di tubuh hingga menetas kemudian melahirkan (ovovivivar).

Perkawinan sepasang ular di mulai dengan ular jantan yang akan menagkap ular betina dengan menabrakan dagu atau mulutnya di belakang kepala sang betina lalu merayap di atasnya. Ketika sang betina bersedia melakukan hubungan badan atau kopulasi, dia akan mengangkat ekornya. Pada saat itu juga, ular jantan akan melilitkan ekornya pada ekor sang betina sehingga bagian bawah ekor mereka bertemu di kloaka ( lubag kecil untuk keluarnya air seni dan cairan reproduksi). 


Beberapa minggu setelah proses kopulasi terjadi, ular betina akan mencari tempat yang aman untuk bertelur. Jika tidak, ia akan menyimpan telur-telurnya di perut atau tubuhnya hingga menetas dan kemudian melahirkan anak-anaknya.

Demikian artikel tentang cara ular berkembang biak. Semoga bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates: