Sebelum para Astronot menjelajahi ruang angkasa, ternyata binatang atau hewan telah lebih dulu melakukannya. Hanya saja, mereka melakukannya bukan atas kehendak sendiri, melainkan diberi tugas oleh para ilmuwan untuk berperan melakukan uji coba mengenai kemungkinan bertahan hidup makhluk bumi di luar angkasa.
Saat itu beberapa ilmuwan percaya bahwa manusia tidak akan mampu bertahan pada peluncuran maupun kondisi di luar angkasa, sehingga diadakan penerbangan untuk makhluk hidup bukan manusia sebagai awal penerbangan manusia ke luar angkasa.
Adalah Laika, seekor anjing yang menumpangi pesawat Sputnik II milik Rusia, menjadi binatang atau hewan pertama yang terbang ke luar angkasa. Ia berhasil mengorbit bumi bersama pesawat Sputnik II yang ditumpanginya pada 3 November 1957.
Pesawat Sputnik II berhasil bertahan di luar angkasa selama lima bulan dan mengorbit bumi sebanyak 2.570 kali, namun Laika tidak dapat bertahan selama itu. Menurut laporan, ia hanya berhasil hidup hingga enam hari setelah pesawat diluncurkan.
Dengan suksesnya misi Sputink II bersama Laika di dalamnya, ilmuwan dapat menarik kesimpulan bahwa ada kemungkinan bagi manusia untuk dapat menjelajahi ruang angkasa dan bertahan hidup dengan dukungan teknologi yang lebih baik. Laika telah berjasa dalam pengembangan kemajuan teknologi jelajah luar angkasa.
Untuk mengenang Laika, pemerintah Rusia membangun sebuah monumen kecil. Monumen tersebut dibangun di dekat tempat penelitian militer di Moskwa yang mempersiapkan penerbangan Laika ke ruang angkasa saat itu. Monumen tersebut menggambarkan sosok anjing yang berdiri di atas roket.
Sahabat Cinta Sains juga bisa membaca artikel : Apa Bedanya Astronot dan Kosmonot?
Demikian artikel tentang binatang atau hewan pertama yang terbang ke luar angkasa. Semoga bermanfaat.