Alasan jumlah air di bumi tidak pernah habis | Cinta sains

Pernahkah terlintas dalam benak kita, "apakah air di bumi  ini bisa berkurang?"..... Dalam kehidupan sehari-sehari kita tidak pernah lepas dari kebutuhan air, baik untuk kebutuhan konsumsi ataupun untuk kebutuhan MCK (Mandi Cuci Kakus). Pada dasarnya air di bumi ini tidak pernah berkurang, hal ini dikarenakan air di bumi mengalami siklus air.




Terjadi proses di mana turunnya air (H20) yang terjadi di atmosfer ke Bumi, lalu air tersebut kembali lagi ke atmosfer. Peristiwa inilah yang disebut dengan siklus air (water cycle). Hal ini yang membuat kondisi air yang ada di Bumi berputar dan tidak akan habis

Matahari sebagai sumber energi panas memiliki peran yang penting dalam siklus tersebut. Dalam siklus air terdapat beberapa aktivitas seperti evaporasi, yang merupakan proses penguapan yang berasal dari laut. Penguapan ini terjadi dengan hanya menyerap kandungan pelarut (air/H2O). Hal tersebut menyebabkan zat yang terlarut memiliki konsentrasi yang tinggi. Selain itu, penguapan yang terjadi juga berasal dari permukaan bentangan air.


Kadar garam yang terdapat pada air laut sendiri menambah proses terjadinya evaporasi yang semakin tinggi. Sehingga, uap air laut menuju ke atas. Uap yang berkumpul di atas dari air laut tersebut akhirnya menjadi titik awan di langit. Semakin banyak awan yang ada, mereka akan terus menggumpal dan mengalami titik jenuh sehingga mengalami kondensasi. Akhirnya, air tersebut berubah dan diturunkan dalam bentu air hujan.


Air hujan itu kemudian membasahi permukaan bumi. Air hujan yang jatuh nantinya akan dimanfaatkan oleh manusia dalam berbagai aktivitas. Selain itu, air hujan yang turun juga akan terserap ke dalam permukaan tanah. Hal ini yang selalu terjadi pada kondisi air yang ada di Bumi, sehingga jumlah air tidak pernah habis. 

Demikian sedikit penjelasan mengenai mengapa jumlah air tidak pernah habis. Semoga bermanfaat bagi sahabat cinta sains.


Subscribe to receive free email updates: