Saturnus, Sang Planet Bercincin yang Indah

Saturnus merupakan nama Dewa pertanian dalam mitologi Romawi yang menyukai keindahan Bumi. Selain itu, Saturnus juga merupakan Dewa yang mempunyai kekuasaan paling besar kedua setelah Jupiter. Tepatnya, Saturnus adalah kakek dari Jupiter yang merupakan raja para Dewa bangsa Romawi. Karena hal inilah bangsa Romawi kemudian menamai planet terbesar kedua setelah Jupiter ini dengan nama Saturnus. 

Planet Saturnus merupakan planet terbesar kedua di Tata Surya. Saturnus tampak indah karena dikelilingi cincin datar yang lebar. Meskipun planet lain juga ada yang memiliki cincin, tapi tak sejelas dan seindah cincin Saturnus. 


Cincin Saturnus pertama kali ditemukan oleh Astronom Belanda bernama Christian Huygens pada tahun 1655. Pada tahun 1675 Giovanni Domenico Cassini menentukan bahwa cincin Saturnus sebenarnya terdiri dari berbagai cincin yang lebih kecil dengan ruang antara mereka.

Pada tahun 1859, James Clerk Maxwell menunjukan bahwa cincin tersebut tidak padat, namun terbuat dari partikel-partikel kecil, yang mengorbit Saturnus sendiri-sendiri dan jika tidak, cincin itu akan tidak stabil atau terpisah. James Keeler mempelajari cincin itu menggunakan spektrometer tahun 1895 yang membuktikan bahwa teori James Clerk Maxwell memang benar.

Cincin Saturnus dapat dilihat dengan menggunakan teleskop modern berkekuatan sederhana atau dengan teropong berkekuatan tinggi. Dilihat dari Bumi, Saturnus akan tampak mempunyai tiga cincin lebar. Pandangan dari jarak dekat dengan menggunakan pesawat penyelidik menunjukkan bahwa sebenarnya ada banyak cincin. Setiap cincin terdiri dari jutaan batu dan es, yang kesemuanya berputar mengelilingi Saturnus dalam orbitnya sendiri-sendiri sebagaimana yang diungkapkan dalam teori James Clerk Maxwell.

Planet Saturnus dapat dilihat dengan mata telanjang pada saat langit malam sebagai titik terang dan berwarna kuning. Bantuan teleskop perlu diperbesar setidak-tidaknya 20X untuk dapat melihat cincin Saturnus dengan baik.

Pada tanggal 1 Juli 2004, pesawat angkasa Cassini–Huygens melakukan manuver SOI (Saturn Orbit Insertion) dan memasuki orbit sekitar Saturnus. Pada bulan Juni tahun 2004, Cassini telah melakukan penerbangan dekat ke Phoebe (salah satu Satelit terbesar kedua planet Saturnus setelah Titan) dan memberikan data serta gambar dengan resolusi besar.

Jarak dari Bumi : 1.427 Juta KM
Diameter : 120.536 KM
Tahun (lama waktu untuk mengorbit Matahari) : 29,5 tahun Bumi
Hari (lama waktu untuk berputar pada porosnya) : 10 jam Bumi
Jumlah Satelit : 18

Subscribe to receive free email updates: