Istilah Supermoon pertama kali dikemukakan oleh seorang Astrolog bernama Richard Nolle pada tahun 1979. Meski awalnya istilah ini kurang dapat diterima oleh banyak Ilmuwan, namun pada perkembangannya istilah Supermoon atau Bulan Super menjadi semakin populer.
Pengertian atau definisi Supermoon
Supermoon adalah keadaan dimana Bulan tampak lebih besar dan lebih terang cahayanya karena tengah dalam kondisi penuh (Purnama) dan berada tepat di titik lintasan terdekat (Perigee) dari Bumi.
Sebab terjadinya Supermoon
Jarak Bulan dari Bumi tidak sama dari waktu ke waktu karena Bulan mengorbit Bumi dalam posisi elips. Jadi suatu waktu Bulan dapat mengalami posisi terjauhnya dari Bumi yang dinamakan dengan posisi "Apogee" dan juga dapat mengalami posisi terdekatnya dari Bumi yang dinamakan dengan posisi "Perigee".
Pada saat Bulan tengah mengalami kondisi penuh (Purnama) dan tepat berada pada posisi Perigee, maka Bulan akan tampak lebih besar dan lebih terang cahanya, saat itulah Bulan dikatakan mengalami fase Supermoon dimana permukaan Bulan akan tampak 14 % lebih besar dan 30 % lebih terang cahayanya di lihat dari Bumi.
Banyak orang yang memprediksikan akan terjadinya hal buruk di Bumi saat terjadinya Supermoon, namun sebenarnya Supermoon adalah peristiwa alami yang tidak ada pengaruhnya sama sekali dengan bencana atau efek buruk apapun yang dikhawatirkan banyak orang, kecuali hanya dapat menaikan permukaan laut beberapa inci saja di beberapa wilayah Bumi tertentu.
Sahabat Cinta Sains juga bisa membaca artikel :
Sebab Adanya Tahun Kabisat dan Pengertian Tahun Kabisat
pengertian gerhana bulan, mengapa dapat terjadi gerhana bulan
jenis-jenis gerhana bulan
Sebab Adanya Tahun Kabisat dan Pengertian Tahun Kabisat
pengertian gerhana bulan, mengapa dapat terjadi gerhana bulan
jenis-jenis gerhana bulan
Demikian artikel tentang pengertian Supermoon atau Bulan Super dan sebab terjadinya Supermoon. Semoga bermanfaat.